Kamis, 10 Januari 2019

Base Isolation Sebagai Peredam Gempa(Universitas Gunadarma Review)




Indonesia masuk dalam wilayah “Ring Of Fire” yang artinya Indonesia akan mengalami banyak gempa bumi secara tektonik maupun secara vulkanik. Pertemuan sejumlah lempeng tektonik di Indonesia meningkatkan kemungkinan terjadinya aktifitas gempa bumi. Contohnya pertemuan lempeng Asia dan Australia yang membentang dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga pulau Timor. Serta lempeng Asia Pacific yang membentang dari Sulawesi, Maluku hingga Papua. Gempa – gempa yang terjadi tersebut pada akhirnya menjadi salah satu penyebab rusaknya konstruksi bangunan diberbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya menimbulkan kerusakan konstruksi, gempa yang terjadi juga menimbulkan korban jiwa, entah korban tertimpa bangunan ataupun korban tsunami yang beberapa kali terjadi setelah gempa terjadi.


 


(Sumber :http://www.resistoflex.in/seismic-base-isolation-systems3.html 2018)

Maka dari itu Indonesia membutuhkan teknologi yang mampu meminimalisir dampak dari gempa – gempa yang terjadi. Salah satu teknologi peredam gempa adalah “Base Isolation”. Konsep bangunan dengan “Base Isolation” sendiri sebenarnya sangat sederhana yaitu mengurangi berbagai macam getaran yang memiliki pengaruh langsung terhadap Gedung. Konsep ini pun telah banyak digunakan lebih dulu oleh negara – negara yang memiliki resiko gempa yang tinggi seperti Jepang, Amerika, China. Meskipun “Base Isolation” ini bisa dibilang sebagai system yang sederhana, namun system ini paling banyak diterapkan pada Gedung Gedung di dunia dikarenakan system ini berkerja secara pasif dalam mengontrol gaya yang terjadi pada struktur bangunan, sehingga tidak memerlukan sumber energi untuk menjalankan system tersebut. Kelebihan base isolation :
-           Base isolation merupakan sebuah aplikasi pendekatan kendali pasif yang sangat baik digunakan.
-           Sebuah bangunan dipasangkan dengan sebuah bahan dengan kekakuan lateral yang rendah (misal: karet) untuk mendapatkan dukungan yang fleksibel.
-          Saat gempa terjadi, dukungan yang fleksibel tersebut mampu untuk menyaring frekuensi-frekuensi yang tinggi dari gerakan gempa dan mampu menanggulangi bangunan tersebut agar tidak rusak atau runtuh.
-          Base isolation dengan demikian merupakan sebuah piranti yang efektif untuk memberikan proteksi bagi struktur bangunan rendah dan menengah sebab tipe bangunan tersebut dikarakteristikkan memiliki frekuensi-frekuensi yang tinggi.
Sedangkan kekurangan dari base isolation adalah diperlukan harga yang tidak sedikit dalam proses pengadaan barang tersebut








Pengalamaan penggunaannya di Indonesia

Sejauh ini beberapa gedung di Indonesia sudah di terapkan dengan penggunaan prinsip base Isolation. Namun tidak banyak, hanya beberapa gedung tertentu saja menggunakan peredam gempa seperti ini, karena biayanya jauh sangat mahal jika di bandingkan dengan metode konvensional.Teknologi isolasi dasar atau base isolation merupakan teknologi yang sudah lama keluar dan sering kita jumpai dalam konstruksi jembatan pada umumnya. Namun tidak sedikit orang yang masih mepertanyakan alasan gedung butuh isolasi dasar untuk peredam gempa? Jawabannya cukup sederhana,Model gedung konvensional memiliki getaran yang cukup besar sehingga akan menyerang pada bagian join/Hubungan balok kolom struktur tersebut. Sedangkan pada model sisi sebelah kanan, getaran yang terjadi cukup kecil karena sebelum getaran yang dihasilkan oleh tanah/gempa sudah diserap terlebih dahulu oleh base isolation/isolasi dasar. Hal tersebut dapat dilihat ketika getaran terjadi, isolasi dasar bergerak terlebih dahulu yang kemudian diikuti oleh struktur model gedung tersebut.Desain isolasi seismik pada bangunan merupakan salah satu penanggulangan yang paling efektif dan praktis terhadap gempa bumi karena mengurangi kecepatan respon selama gempa terjadi. Ketika terjadi gempa, bangunan yang menggunakan isolasi seismik tidak ikut berguncang karena terisolasi dari permukaan tanah yang berguncang. Dengan kondisi Jepang yang sering diguncang gempa maka upaya mengurangi kerusakan dengan isolasi seismik pada bangunan menjadi pilihan masyarakat negara maju saat ini. Kegunaan dari isolasi seismik pada bangunan itu sendiri antara lain:
1.  Penggunaan isolator seismik memperbesar perioda alami struktur sehingga gaya gempa yang bekerja pada bangunan akan menjadi lebih kecil dan akan meningkatkan kenyamanan orang yang berada di dalamnya.
2.  Interstory drift bangunan yang menggunakan isolasi seismik lebih kecil daripada bangunan konvensional yaitu mendekati nol sehingga bangunan lebih stabil.
3.  Pada lantai dasar bangunan yang menggunakan isolator seismik memiliki perpindahan (displacement) yang lebih besar dari bangunan konvensional. Hal ini terjadi karena isolator yang terletak didasar bangunan isolasi seismik sangat fleksibel dalam arah horizontal yang memungkinkan terjadinya perpindahan pada dasar gedung.
4.   Penggunaan isolator seismik pada bangunan dapat mereduksi gaya geser dasar(base shear)Base shear dipengaruhi oleh kekakuan efektif dan perpindahan dari isolator tersebut.


Website Gunadarma 
Website Fakultas FTSP 
sumber