TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
DISUSUN :
NAMA : M. OKTAVIANTO
NPM :
13415716
KELAS : 1TA07
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pencak Silat Sebagai Budaya
Indonesia”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Saya
berterima kasih kepada Bapak Emilianshah Banowo yang telah memberikan tugas
makalah ini sebagai bahan pembelajaran saya mengenai budaya nasional.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi
pembacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
kelebihan dan kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
Jakarta,
Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pencak silat sebagai bagian dari
kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat
Indonesia yang sangat baik. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis
serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk
oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan
corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.Pencak Silat
merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil
budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan
mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah
dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang
lebih teratur.Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok
latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat
ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan pada masa lalu merupakan
hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan
yang lebih luas.
Pencak silat adalah olahraga beladiri yang juga mengandung nilai - nilai seni tradisional dari Indonesia. Pencak adalah gerak langkah keindahan dengan menghindar, yang disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat diperlombakan sebagai sarana hiburan, sedangkan silat adalah unsur teknik bela diri menangkis, menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan umum (Abdus Syukurmaryono: 1998).Namun kini nilai bela diri dan budaya tersebut mulai terkikis dengan adanya perkembangan jaman,Masyarakat sendiri lebih menyukai budaya luar dari pada budaya kita sendiri
Pencak silat adalah olahraga beladiri yang juga mengandung nilai - nilai seni tradisional dari Indonesia. Pencak adalah gerak langkah keindahan dengan menghindar, yang disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat diperlombakan sebagai sarana hiburan, sedangkan silat adalah unsur teknik bela diri menangkis, menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan umum (Abdus Syukurmaryono: 1998).Namun kini nilai bela diri dan budaya tersebut mulai terkikis dengan adanya perkembangan jaman,Masyarakat sendiri lebih menyukai budaya luar dari pada budaya kita sendiri
1.2.
Tujuan
- Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan
pembaca
- Dapat menjadikan makalah ini sebagai pembelajaran budaya Indonesia yaitu
pencak silat
1.3.
Rumusan
Masalah
- Apa definisi pencak silat?
- Bagimana sejarah singkat pencak silat?
- Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
- Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
- Perkembangan pencak silat sebagai budaya indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pencak Silat
· Definisi Pencak Silat
Pencak silat
adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti:
Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia
sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak
Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi
yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai
negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang
merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang
memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh
kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat.
Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran
Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih.
Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara
etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan
tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat.
Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri
tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa,
sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.
Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih
mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat
adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.
2.2.
Sejarah
Pencak Silat
Berawal dari
nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan
mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti :
gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman
kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana
memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri
dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk
mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak
senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan
relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan
Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh
ilmu bela diri dari Cina dan India dalam
silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan
mancanegara lainnya.
Perkembangan
silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam pada abad
ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu
berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda,
tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para
pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari
pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi
silat nasional tertua di dunia.
Beberapa
organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat.
Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA
Games.
2.3.
Aspek dan
Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
-
Aspek Mental
Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
-
Aspek Seni
Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu
aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional.
-Aspek Bela
Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan
pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
-Aspek Olah
Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda
atau regu.
2.4.
Nilai
Positif Adanya Pencak Silat
Beberapa
nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1.
Kesehatan
dan kebugaran
2.
Membangkitkan rasa cinta budaya indonesia
3.
Melatih
ketahanan mental
4.
Mengembangkan
kewaspadaan diri yang tinggi
5.
Membina
sportifitas dan jiwa ksatria
6.
Mengenal budaya dalam bidang olahraga yang sudah turun temurun
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pencak silat
adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh
dengan pesat, seperti: PERSILAT di
Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya
seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak
silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan
nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
3.2.
Saran
Pencak silat
merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan.
Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat
menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar